PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan pembangunan
transportasi massal, MRT, akan tetap berjalan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Pergantian pemimpin di Jakarta tidak akan mempengaruhi
proyek tersebut.
Maket MRT
(mass rapid transportation) yang rencananya akan dibangun di Jakarta
dipamerkan di pameran sosialisasi MRT di Pusat Perbelanjaan Grand
Indonesia, Jakarta, Kamis (27/9/2012). Sosialisai proyek MRT dilakukan
di tujuh pusat perbelanjaan di Jakarta hingga akhir bulan ini.
Seiring
dengan perkembangan tahapan proyek mass rapid transit (MRT), Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta berencana memindahkan aktivitas Terminal Lebak
Bulus, Jakarta Selatan. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah
menyosialisasikan rencana kepindahan tersebut.
Tahapan
pembangunan proyek memasuki babak baru. Akhir pekan lalu, Direktur Utama
PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo mengumumkan paket proyek bawah tanah
senilai Rp 4 triliun sampai Rp 4,5 triliun siap ke proses berikutnya.
Kandidat
pemenang tender untuk paket proyek ini adalah perusahaan Jepang,
Shimitzu, yang bekerja sama dengan perusahaan konstruksi Obayashi,
Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Kandidat berikutnya adalah konsorsium
Sumitomo Mitsui Contrantion Company (SMCC) yang bekerja sama dengan
Hutama Karya Joint Operation.
Rencananya pemenang tender proyek
ini diumumkan pada 11 Oktober. Enam bulan berikutnya pengerjaan proyek
bakal dimulai. Tribudi berharap proyek tersebut terus berjalan meski
terjadi pergantian pimpinan eksekutif di Jakarta.
Pembangunan MRT
tahap I dibangun pada koridor selatan-utara sepanjang 15,7 kilometer
dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia. Di sepanjang koridor ini,
pelaksana proyek melengkapi 13 stasiun yang terdiri atas tujuh stasiun
layang dan enam stasiun bawah tanah. Proyek ini ditargetkan selesai
akhir tahun 2016. (kompas)
Info Terkait: Maket Terminal
4 Benefits of Cold Storage Containers for Goods Storage
2 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar