Selasa, 19 April 2011

Berbicara Tentang Maniak Sex

Sex - Mendengar kata maniak seks mungkin sebagian dari kita langsung berkonotasi negatif. Yah, apalagi di kalangan masyarakat umum kata maniak biasanya lebih sering disebut sebagai pecandu. Oke, stop berpolemik soal arti kata ini. Kita bedakan dulu dan batasi pengertiannya, kecanduan terhadap seks berbeda dengan kegemaran menikmati hubungan seksual. Kecanduan seks biasanya tidak melibatkan keintiman dan hanya pelampiasan nafsu saja.

Beberapa ciri seorang dikategorikan kecanduan pada seks antara lain disebutkan di bawah ini. Namun ini tentu bukan sebuah acuan rata, hanya menurut sejumlah penelitian ciri ini menyertai mereka yang memiliki masalah dengan mengontrol nafsu seksualnya.

Toleransi. Maksudnya adalah mereka yang mengalami gangguan kontrol seksual akan cenderung mentolerir setiap aksinya. Misalnya mereka mulai mengoleksi blue film sebagai awalnya, lama kelamaan mulai membeli majalah porno. Setelah itu bisa bertambah dengan mulai bermain ke lokalisasi, dan seterusnya dan seterusnya. Mereka mendiamkan dan menyadari bahwa dirinya menikmati aktivitas ini sehingga lama kelamaan aktivitas itu berlanjut terus ke tahap yang meresahkan.

Obsesi. Pecandu seks juga biasanya sangat terobsesi dengan aktivitas seks. Mereka berorintasi selalu berhubungan dengan seks. Misalnya saat lawan jenis berbicara kepadanya, ia justru membayangkan fantasinya dengan sang lawan jenis, kapan dia dapat mengajaknya, bagaimana reaksinya dan sebagainya.

Kontrol. Pecandu seks biasanya sangat lemah mengontrol keinginan dirinya untuk tidak melakukan aktivitas seksual. Misalnya ia akan terus melakukan masturbasi dalam tempo yang sangat dekat setiap terangsang. Atau pada tingkatan yang sudah tinggi dia akan rutin melakukan hubungan seks dengan siapapun, meski dirinya sudah menikah sekalipun.

Nah, bagi anda yang merasa memilki ciri di atas, sebaiknya segeralah mencari pertolongan psikolog dan seksolog. Bisa juga dengan memperbanyak kegiatan di luar rumah sehingga dorongan seksual menjadi terabaikan dan energy banyak dihabiskan dalam aktivitas fisik yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar